• Asas Perubahan Kepada Perbaikan Adalah Manhaj Tashfiyah Dan Tarbiyah

    Tauhid Prioritas Utama

     




    ASAS PERUBAHAN KEPADA PERBAIKAN ADALAH MANHAJ TASHFIYAH DAN TARBIYAH





    Oleh

    Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani





    Oleh karena itu, kami selalu mendengungkan setiap saat dan selalu
    memfokuskan pada seputar dua point mendasar yang merupakan kaidah
    perubahan yang benar. Keduanya adalah Tashfiyah (pemurnian) dan Tarbiyah
    (pendidikan), kedua hal ini mesti berjalan bersama-sama sekaligus,
    yaitu tashfiyah dan tarbiyah.


    Jika dalam suatu negeri terdapat suatu jenis dari tashfiyah, yaitu
    tashfiyah dalam hal aqidah, maka hal ini termasuk peristiwa yang sangat
    besar yang terjadi dalam masyarakat Islam yang merupakan bagian bangsa
    di antara bangsa-bangsa lain.



    Adapun dalam hal ibadah, maka perlu membebaskan ibadah itu dari fanatik
    madzhab yang sempit dan berusaha kembali kepada sunnah yang shahih.
    Kadang-kadang terdapat ulama besar yang memahami Islam dengan pemahaman
    yang shahih dari segala sisi, tetapi saya tidak yakin bahwa ada satu,
    dua, tiga, sepuluh atau dua puluh orang saja mampu menegakkan kewajiban
    mengadakan tashfiyah (pemurnian) Islam dari setiap apa yang masuk ke
    dalamnya, baik dalam hal aqidah, ibadah atau akhlak. Sesungguhnya orang
    yang sedikit tidak akan mampu menunaikan kewajiban ini, yaitu kewajiban
    mengadakan tashfiyah (pemurnian) dari apa-apa yang melekat dengan Islam
    berupa hal-hal yang masuk ke dalam Islam (padahal sebenarnya bukan dari
    Islam) serta kita harus mendidik orang-orang di sekitar kita dengan
    tarbiyah (pendidikan) yang benar dan lurus, akan tetapi tashfiyah dan
    tarbiyah sekarang ini telah hilang.



    Oleh karena itu, gerakan politik di masyarakat Islam manapun yang tidak
    berhukum dengan syari'at (Islam) akan menghasilkan dampak yang buruk
    sebelum kita merealisasikan dua masalah penting ini.



    Adapun nasehat itu dapat menggantikan posisi gerakan politik di negeri
    manapun yang berhukum dengan syari'at, dengan cara musyawarah atau
    menyampaikan nasehat dengan cara yang lebih baik sesuai dengan
    batasan-batasan syar'i yang jauh dari bahasa pemaksaan atau
    pendiskriminatifan. Menyampaikan nasehat itu akan menegakkan hujjah dan
    membebaskan kita dari dosa.



    Dan termasuk sebagai nasehat adalah kita menyibukkan manusia dengan
    apa-apa yang bermanfaat bagi mereka, dengan memperbaiki aqidah, ibadah,
    akhlak dan muamalah.



    Sebagian mereka menduga bahwa kami ingin merealisasikan tarbiyah dan
    tashfiyah pada masyarakat Islam seluruhnya. Hal ini tidak pernah kami
    pikirkan dan impikan dalam tidur, karena merealisasikan hal itu adalah
    mustahil, dan karena Allah Azza wa Jalla berfirman dalam Al-Qur'an
    Karim.



    وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً ۖ وَلَا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ



    "Jikalau Rabbmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang
    satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat" [Hud/11: 118].



    Firman Allah ini tidak akan terealisasi pada mereka kecuali apabila
    mereka memahami Islam dengan pemahaman yang benar dan mendidik diri
    mereka serta keluarga mereka dengan dan orang-orang disekitar mereka, di
    atas Islam yang benar ini.



    [Disalin dari buku At-Tauhid Awwalan Ya Du'atal Islam, edisi Indonesia
    TAUHID, Prioritas Pertama dan Utama, oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin
    Al-Albani, Penerjemah Fariq Gasim Anuz, Murajaah Zainal Abidin, Penerbit
    Darul Haq - Jakarta]

  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Contact form

Search This Blog

Design by - Blogger Templates | Distributed by Ydidaareldzikr

YAYASAN DAKWAH ISLAM DAAR EL DZIKR

MEMURNIKAN AQIDAH MENEBARKAN SUNNAH Berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah 'alaihim jami'an, Ijma.

WhatsApp

Hot Posts

3/footer/recent