• Pesan Dan Wasiat Penting Untuk Jama'ah Haji Dan Umrah




    PESAN DAN WASIAT PENTING UNTUK JAMAAH HAJI DAN
    UMRAH






    Oleh

    Kumpulan Ulama





    DITERBITKAN DAN DIEDARKAN
    OLEH DEPARTEMEN AGAMA, WAQAF, DAAWAH DAN BIMBINGAN ISLAM, SAUDI
    ARABIA






    Jama'ah haji yang budiman.



    Kami panjatkan puji kepada
    Allah, yang telah melimpahkan taufiq kepada anda sekalian untuk dapat menunaikan
    ibadah haji dan ziarah ke Masjid Haram, semoga Allah menerima kebaikan amal kita
    semua dan membalasnya dengan pahala yang berlipat ganda.




    Kami sampaikan
    berikut ini pesan dan wasiat, dengan harapan agar ibadah haji kita diterima oleh
    Allah sebagai haji yang mabrur dan usaha yang terpuji.



    [1] Ingatlah,
    bahwa anda sekalian sedang dalam perjalanan yang penuh berkah, perjalanan menuju
    Ilahi dengan berpijakkan Tauhid dan ikhlas kepada-Nya, serta memenuhi seruan-Nya
    dan ta'at akan perintah-Nya. Karena tiada amal yang paling besar pahalanya
    selain dari amal-amal yang dilaksanakan atas dasar tersebut. Dan haji yang
    mabrur itu balasannya adalah sorga.



    [2] Waspadalah anda sekalian dari
    tipu daya syetan, karena ia adalah musuh yang selalu mengintai anda. Maka dari
    itu hendaknya anda saling mencintai dalam naungan rahmat Ilahi dan menghindari
    pertikaian dan kedurhakaan kepada-Nya. Ingatlah bahwa Rasulullah Shallallahu
    'alaihi wa sallam telah bersabda : "Artinya : Tidaklah sempurna iman seseorang
    diantara kamu, sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana mencintai dirinya
    sendiri".



    [3] Bertanyalah kepada orang yang berilmu tentang
    masalah-masalah agama dan ibadah haji yang kurang jelas bagi anda, sehingga anda
    mengerti. Karena Allah telah berfirman : "Artinya : Maka bertanyalah kamu kepada
    orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui". Dan Rasul pun telah
    bersabda : "Artinya : Barangsiapa yang dikehendaki Allah untuk di karuniai
    kebaikan, maka ia niscaya memberinya kefahaman dalam agama".



    [4]
    Ketahuilah, bahwa Allah telah menetapkan kepada kita beberapa kewajiban dan
    menganjurkan kita untuk melakukan amalan-amalan yang sunnah. Akan tetapi
    tidaklah diterima amalan sunnah ini apabila amalan-amalan yang wajib tadi
    disia-siakan.



    Hal ini sering kurang disadari oleh sebagian jama'ah haji,
    sehingga terjadilah perbuatan yang menggangu dan menyakiti sesama mu'min.
    Sebagai contoh ; ketika mereka berusaha untuk mencium Hajar Aswad, ketika
    melakukan ramal (berlari kecil pada tiga putaran pertama) dalam tawaf qudum,
    ketika shalat dibelakang Maqam Ibrahim, dan ketika minum air
    Zamzam.



    Amalan-amalan tersebut hukumnya hanyalah sunnah, sedangkan
    mengganggu dan menyakiti sesama mu'min adalah haram. Patutkah kita mengerjakan
    suatu perbuatan yang haram hanya semata-mata untuk mencapai amalan yang sunnah
    ..? Maka dari itu hindarilah perbuatan yang dapat mengganggu dan meyakiti satu
    sama lain, mudah-mudahan dengan demikian Allah memberikan pahala yang berlipat
    ganda bagi anda sekalian.



    Kemudian kami tambahkan beberapa penjelasan
    sebagai berikut



    [a] Tak layak bagi seorang muslim melakukan shalat
    disamping wanita atau dibelakangnya, baik di Masjid Haram ataupun di tempat lain
    dengan sebab apapun, selama ia dapat menghindari hal itu. Dan bagi wanita
    hendaklah melakukan shalat dibelakang kaum pria.



    [b] Pintu-pintu dan
    jalan masuk ke Masjid Haram adalah tempat lewat yang tak boleh di tutup dengan
    melakukan shalat di tempat tersebut walaupun untuk mengejar shalat
    jama'ah.



    [c] Tidak boleh duduk atau shalat didekat Ka'bah atau berdiam
    diri di Hijir Ismail atau di Maqam Ibrahim, sebab hal itu dapat mengganggu
    orang-orang yang sedang melakukan tawaf. Lebih-lebih disaat penuh sesak, karena
    yang sedemikian itu dapat membahayakan dan mengganggu orang lain.



    [b]
    Mencium Hajar Aswad hukumnya adalah sunnat, sedangkan menghormati sesama muslim
    adalah wajib. Maka janganlah menghilangkan yang wajib hanya semata-mata untuk
    mengerjakan yang sunnat. Dan dikala penuh sesak cukuplah anda berisyarat
    (mengacungkan tangan) kearah Hajar Aswad sambil bertakbir, dan terus berlalu
    bersama orang-orang yang melakukan tawaf. Seusai anda melakukan tawaf janganlah
    keluar dengan menerobos barisan, tetapi ikutilah arus barisan tersebut sehingga
    anda dapat keluar dari tempat tawaf dengan tenang.



    [c] Mencium rukun
    Yamani tidak termasuk sunnat, cukuplah anda menjamahnya dengan tangan kanan
    apabila tidak penuh sesak, seraya mengucapkan "Bismillah wallahu
    Akbar".



    Akhirnya, kami berpesan kepada segenap kaum muslimin agar selalu
    berpegang teguh dengan Al-Qur'an dan Al-Sunnah. "Dan ta'atlah kamu sekalian
    kepada Allah dan Rasu-Nya supaya kamu dikaruniai rahmat".



    [Disalin dari
    buku Petunjuk Jamaah Haji dan Umrah Serta Penziarah Masjid Rasul Shallallahu
    'Alaihi wa sallam, pengarang Kumpulan Ulama, hal 4 - 7 dengan sub judul Pesan
    dan Wasiat Penting, diterbitkan dan di edarkan oleh Departement Agama, Waqaf,
    Dakwah dan Bimbingan Islam, Saudi Arabia]



    Sumber : almanhaj.or.id



  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Contact form

Search This Blog

Design by - Blogger Templates | Distributed by Ydidaareldzikr

YAYASAN DAKWAH ISLAM DAAR EL DZIKR

MEMURNIKAN AQIDAH MENEBARKAN SUNNAH Berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah 'alaihim jami'an, Ijma.

WhatsApp

Hot Posts

3/footer/recent