• Mengapa Bencana Terus Melanda?

    Mengapa Bencana Terus Melanda?




    Termasuk kesalahan yang amat fatal jika kita hanya meyakini
    seperti kebanyakan orang bahwa bencana banjir dan sejenisnya adalah
    sekadar bencana alam murni tanpa ada sebab dan hikmah di dalamnya.









    banjir-garut




    Bencana demi bencana menimpa negeri ini
    secara bertubi-tubi; tanah longsor, tsunami, kebakaran, gunung meletus,
    dan yang sedang marak sekarang ini adalah bencana banjir.




    Tentu saja, sebagai seorang muslim kita harus yakin bahwa di balik
    bencana tersebut terkandung hikmah bagi kita semuanya, di antaranya agar
    kita semua berintrospeksi dan berbenah diri, bertaubat dan bersimpuh di
    hadapan Allah.





    Sungguh, termasuk kesalahan yang amat fatal jika kita hanya meyakini
    seperti kebanyakan orang bahwa bencana banjir dan sejenisnya adalah
    sekadar bencana alam murni tanpa ada sebab dan hikmah di dalamnya.



    Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin berkata dalam khutbahnya yang berjudul Atsaril Ma’ashi:



    “Sesungguhnya kebanyakan manusia sekarang menganggap bahwa musibah yang menimpa mereka baik dalam bidang perekonomian, keamanan, atau politik disebabkan karena faktor-faktor dunia semata.


    Tidak ragu lagi bahwa semua ini merupakan kedangkalan pemahaman
    mereka dan lemahnya iman mereka serta kelalaian mereka dari merenungi
    al-Qur‘an dan sunnah Nabi.


    Sesungguhnya di balik musibah ini terdapat faktor penyebab syar’i yang lebih besar dari faktor-faktor duniawi. Allah berfirman:



    ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ
    بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟
    لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ ﴿٤١﴾



    Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena
    perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian
    dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang
    benar)
    . (QS ar-Rum [30]: 41)”.



    Semoga Allah merahmati para ulama salaf yang selalu melakukan introspeksi atas segala musibah yang menimpa mereka, lalu segera sadar dan memperbaiki diri.





    Ibnu Sirin berkata, “Saya tahu dosa apa yang menyebabkan aku sekarang
    ini memikul hutang, karena dahulu empat puluh tahun silam saya pernah
    mengatakan kepada seorang: ‘Wahai muflis (orang yang bangkrut)’”.


    Sufyan bin Uyainah mengatakan, “Dahulu aku diberi pemahaman tentang
    al-Qur‘an, namun tatkala aku menerima kantong uang maka pemahaman itu
    hilang dariku”.





    Demikianlah orang-orang yang cerdas, mereka selalu melakukan introspeksi dan mengakui kesalahan dan dosa yang menyebabkan musibah yang terjadi pada dirinya.





    ***


    Penulis: Ust. Abu Ubaidah As Sidawi


    Artikel MuslimOrId












  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Contact form

Search This Blog

Design by - Blogger Templates | Distributed by Ydidaareldzikr

YAYASAN DAKWAH ISLAM DAAR EL DZIKR

MEMURNIKAN AQIDAH MENEBARKAN SUNNAH Berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah 'alaihim jami'an, Ijma.

WhatsApp

Hot Posts

3/footer/recent