Oleh: Ustadz Fariq Gasim Anuz
Allah pasti akan membalas orang yang dzalim. Berikut ini dua kisah nyata akibat buruk dari kedzaliman.
Kisah pertama, janda berprofesi sebagai dosen sudah dua kali ditalak.
Ia mencintai anak bibinya yang sudah beristri dan dikaruniai lima anak.
Ia bercerita, "Sepupu laki-laki ku yang lain mencintai istri laki-laki
yang kucintai. Kami berusaha bagaimana caranya memisahkan kedua suami
istri itu dengan harapan aku akan menikah dengan yang laki dan sepupuku
akan menikah dengan istrinya. Kami berhasil memfitnah dan menuduh
istrinya bahwa ia selingkuh. Mulailah kami menghembuskan isu diantara
kerabat, selang beberapa waktu berhasillah kami. Goncanglah rumah
tangganya dan berakhir dengan perceraian.
Setahun kemudian wanita
tersebut menikah lagi dengan laki-laki terhormat dan memiliki kedudukan
dan mantan suaminya menikah lagi dengan wanita lain, tidak dengan
diriku. Gagallah harapan kami, tinggallah kami memetik buah dari
kedzaliman kami. Setelah tujuh tahun kemudian saya terkena penyakit
kangker darah! Sedangkan anak bibiku yang ikut memfitnah, ia mati
terbakar saat terjadi kebakaran di rumahnya tiga tahun setelah kami
memfitnah.
Kisah kedua, seorang anak muda
menceritakan kisahnya, "Ketika saya sekolah di SMA terjadilah
pertengkaran antara saya dan teman. Teman saya itu anaknya pandai.
Setelah kejadian itu saya memutuskan untuk menghancurkan masa depannya.
Suatu hari saya datang ke kelas pagi-pagi, saya bawa sabu-sabu dan saya
masukkan ke tas anak ini. Saya minta teman untuk telpon ke polisi
memberitahukan ada pengedar sabu-sabu di kelas. Strategi saya berhasil,
bahkan saya menjadi saksi palsu sebagai pengguna narkoba dan mengaku
membeli darinya.
Sejak kejadian hari itu, saya selalu merasakan
akibat dari kedzalimanku. Dua tahun lalu terjadi kecelakaan mobil,
tangan kanan saya diamputasi ! Saya menemui teman saya untuk minta maaf
tapi dia tidak mau memaafkan saya karena saya telah mencemarkan nama
baiknya. Keluarganya kecewa kepadanya dan para kerabat menjauhinya.
Setiap malam dia berdoa agar Allah membalas dan menimpakan keburukan
untukku. Dia banyak dirugikan karena ulahku, saya tahu doa orang yang
didzalimi itu mustajab. Disamping tangan kananku buntung sebelah, kedua
kakiku juga sekarang lumpuh akibat kecelakaan untuk kedua kalinya.
Sekarang saya duduk di kursi roda. Hidup saya sengsara, saya takut
kematian, saya takut adzab Allah yang pedih di alam kubur dan di
akhirat!. " ("Qawaid Qur'aniyyah" halaman 39-40, oleh Dr Umar Al Muqbil )
Selain
akibat buruk di dunia, orang yang berbuat dzalim tidak akan lepas dari
pengadilan Allah di akhirat meskipun di dunia bisa lolos dan selamat dan
dianggap sebagai orang yang baik di mata sebagian manusia. Allah
berfirman yang artinya, " Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah
lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang dzalim. Sesungguhnya
Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka)
terbelalak…" (Surah Ibrahim 42)
Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam bersabda, “Sungguh pada hari kiamat kelak akan ditunaikan semua
hak-hak kepada pemiliknya, hingga kambing yang bertanduk pun akan
digiring (pada hari itu) dan diputuskan lantaran pernah menyeruduk
kambing yang tak bertanduk". (H.R.Muslim) Baru setelah itu mereka
dikembalikan menjadi tanah.
Jika kita berbuat dzalim segeralah
mengembalikan hak orang lain dan mintalah maaf serta segeralah bertaubat
sebelum terlambat. Jangan berpikir, "Apa kata manusia?". Berpikirlah,
"Bagaimana saya selamat dari adzab Allah?".
sumber : ( http://www.fariqanuz.com/buah-kezhaliman/ )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar