• Akhlak Salaf , Akhlak Mukmin dan Mukiminat

    Akhlak








    AKHLAK SALAF, AKHLAK MUKMININ DAN MUKMINAT



    Oleh

    Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baaz




    Segala puji bagi Allah Rabbul 'Alamin, segala kebaikan teruntuk para
    muttaqin, shalawat dan salam tercurah bagi hamba-Nya, Rasul-Nya dan
    makhluk pilihan serta kepercayaan untuk menerima wahyu-Nya, yaitu
    Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib Al-Makki Al-Madani. Demikian
    juga shalawat dan salam tercurah bagi para kerabat dan sahabat serta
    siapa saja yang meniti jejak di atas jalannya dan mengikuti petunjuknya
    hingga akhir zaman.



    Amma ba'du.



    ALLAH MENGUTUS MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM SEBAGAI PEMBAWA HIDAYAH DAN DIENUL HAQ SERTA PENYEMPURNA AKHLAK



    Sesungguhnya Allah mengutus Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam
    dengan Al-Huda dan Dienul Haq. Al-Huda adalah khabar yang benar dan ilmu
    yang bermanfaat. Dienul Haq adalah syari'at dan hukum yang dibawa oleh
    Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Allah berfirman :



    "Artinya :Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan
    agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama agama
    meskipun orang-orang musyrik benci". [Ash-Shaff : 9]



    Allah mengutus Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk jin dan
    manusia, untuk orang Arab dan non Arab, untuk laki-laki dan perempuan.
    Allah mengutusnya kepada seluruh penduduk dunia sebagai rahmatan
    (karunia) dan imaman (pemimpin) bagi orang-orang yang bertaqwa.
    Diutusnya Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk mengajarkan dan
    memahamkan manusia tentang agama-Nya, menjelaskan penyebab keselamatan
    dan kebinasaan hidup di dunia dan di akhirat, Allah mengutusnya dengan
    Dienul Islam.



    Allah berfirman :



    "Artinya : Sesungguhnya agama (yang diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam". [Ali Imran : 19]



    Allah mengutus Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dengan membawa
    hidayah dan Dienul Haq, yaitu dengan membawa kabar yang benar, ilmu yang
    bermanfaat, syari'at yang lurus serta hukum-hukum yang adil. Allah
    mengutusnya untuk menyeru kepada seluruh kebaikan dan mencegah
    kejahatan. Allah mengutusnya untuk menyeru kepada akhlak yang mulia dan
    pebuatan yang baik serta mencegah rendahnya akhlak dan buruknya amal
    perbuatan.



    Allah berfirman :



    "Artinya : Dan kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
    seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
    peringatan". [Saba' : 28]



    Allah berfirman :



    "Artinya : Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". [Al-Anbiya' : 107]



    Allah berfirman :



    "Artinya : Katakanlah : 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan
    Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan
    bumi ; tidak ada Ilah (yang berhak disembah) selain Dia, yang
    menghidupkan dan yang mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan
    Rasul-Nya, Nabi yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada
    kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan ikutilah dia, supaya kamu
    mendapat petunjuk". [Al-A'raf : 158]





    "Artinya : Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya,
    menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya
    (Al-Qur'an), mereka itulah orang-orang yang beruntung". [Al-A'raf : 157]



    ALLAH MENGUTUS MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALLAM SEBAGAI PEMBIMBING IBADAH KEPADANYA



    Inilah kenyataan dien yang agung dan inilah keadaan Nabi yang mulia yang
    mendapat keutamaan dari Rabbnya. Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai
    rahmatan lil 'alamin untuk jin dan manusia, untuk laki-laki dan wanita,
    untuk Arab dan non Arab. Bahkan dia diutus sebagai rahmat juga bagi
    mahluk melata, karena Allah perintahkan kepadanya agar berlaku baik,
    kasih sayang dan santun kepadanya. Allah Subhanahu wa Ta'ala menjelaskan
    bahwa diciptakannya jin dan manusia adalah agar mereka beribadah
    kepada-Nya.



    Allah berfirman :



    "Artinya : Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku". [Adz-Dzariyat : 56]



    Maknanya : Melainkan agar mereka beribadah dengan ikhlas untuk-Ku,
    mengesakan Aku, mentaati perintah-Ku dan menjauhi larangan-Ku. Ini semua
    akan terwujud dengan pelaksanaan ibadah, yaitu mentaati perintah-Nya
    dan menjauhi larangan-Nya, dengan harap-harap cemas (berharap
    karunia-Nya dan cemas terhadap adzab-Nya), dengan mengikhlaskan (niat)
    kepada-Nya, atas dasar iman kepada-Nya dan kepada Rasul-Nya, dengan
    membenarkan khabar-Nya (Al-Qur'an) dan khabar Nabi-Nya (Al-Hadits) serta
    memelihara batas-batas aturan-Nya.



    Allah memerintahkan hal itu dengan firman-Nya :



    "Artinya : Hai manusia, beribadahlah kepada Rabbmu yang telah
    Menciptakanmu dan orang sebelum kamu, agar kamu bertaqwa". [Al-Baqarah :
    21]



    Perintah untuk ibadah ini bersifat menyeluruh, yaitu untuk laki-laki dan wanita, jin dan manusia serta Arab dan non Arab :



    Allah berfirman :



    "Artinya : Beribadahlah kepada Allah dan janganlah engkau menserikatkan Allah dengan sesuatu". [An-Nisaa' : 36]



    Allah berfirman :



    "Artinya : Dan Rabbmu telah memerintahkan supaya kamu jangan beribadah kecuali kepada-Nya ..." [Al-Isra' : 23]



    ALLAH MENGUTUS MUHAMMAD SHALLALLAHU 'ALAIHI WA SALAM SEBAGAI PENUNJUK JALAN LURUS



    Allah berfirman :



    "Artinya : Dan bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalan-Ku yang
    lurus, maka ikutilah dia ; dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan
    (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari
    jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu
    bertaqwa". [Al-An'am : 153]



    Dia telah mengajarkan kepada umat manusia sebagaimana tertera dalam
    Surat Al-Fatihah, yaitu "Al-Hamdu" maknanya ; hendaklah mereka memohon
    hidayah kepada Allah agar Dia memberi petunjuk shirathal mustaqim.
    Adapun shirathal mustaqim adalah agama-Nya, yaitu agama yang dibawa oleh
    Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dia adalah Al-Islam, Al-Iman,
    hidayah, taqwa dan kebaikan.



    Allah berfirman :



    "Artinya : Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Maha pemurah lagi
    Maha Pengasih. Yang menguasai hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah
    kami beribadah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan".
    [Al-Fatihah : 1-4]



    Ini semua adalah sanjungan bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala dan sekaligus
    merupakan pengarahan bagi hamba agar mengakui bahwa sesungguhnya Dia
    adalah "Al-Ma'bud (yang berhak diibadahi)". dengan sebenar-benarnya. Dia
    pula tempat memohon pertolongan dalam seluruh urusan. Kemudian Allah
    mengajarkan kepada mereka agar mengucap :



    "Artinya : Tunjukkanlah kami jalan yang lurus".



    Ketika manusia memuji dan menyanjung-Nya serta mengakui bahwa dirinya
    adalah hamba Allah dan bahwa Allah adalah tempat memohon pertolongan,
    maka Allah mengajarkan mereka agar mengucapkan :



    "Artinya : Tunjukkanlah kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang-orang
    yang Engkau anugrahkan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) mereka yang
    dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat". [Al-Fatihah : 5 -7]



    Pengertian Ash-Shirath Al-Mustaqim adalah Dienullah, yaitu Al-Islam,
    Al-Iman, ilmu yang bermanfaat serta amal yang shalih. Ia adalah jalannya
    orang-orang yang mendapat nikmat dari kalangan ahlul ilmi dan amal,
    mereka adalah para sahabat Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam dan
    orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik serta pendahulu dari
    kalangan Rasul beserta pengikutnya.



    Inilah shirathal mustaqim, jalan-jalan orang yang Allah telah karuniakan
    nikmat kepada mereka. Mereka adalah orang-orang yang mengerti hakekat
    kebenaran dan beramal dengannya, sebagaimana firman Allah :



    "Artinya : Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (-Nya), mereka
    itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi nikmat oleh
    Allah, yaitu : Nabi, para shidiqin, orang-orang yang mati syahid dan
    orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya".
    [An-Nisaa : 69]



    Inilah shirathal mustaqim, jalan para rasul dan para pengikut mereka
    (semoga shalawat dan salam tercurah kepada mereka) pada khususnya adalah
    jalan Nabi kita Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para
    sahabatnya yang mulia. Berkenan dengan ini kita diperintahkan agar
    mengikuti jalan yang telah ditempuh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa
    sallam, berjalan diatas manhajnya dan manhaj yang ditempuh para sahabat
    Radhiyallahu anhum (semoga Allah meridhai mereka dan meridhai ilmu dan
    amalnya).



    Allah berfirman :



    "Artinya : Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk
    Islam) di antara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang
    mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun
    ridha kepada-Nya dan Allah menyediakan bagi mereka jannah-jannah yang
    mengalir sungai-sungai di dalamnya ; mereka kekal di dalamnya
    selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar". [At-Tubah : 100]



    Yang dimaksud shirath adalah dienullah, ia merupakan wujud apa yang
    Allah utus bagi Rasul-Nya (risalah Nabi Shallallahu 'alihi wa sallam)
    yang berupa ilmu dan amal, yaitu ilmu yang bermanfaat dan amal yang
    shalih. Ia juga merupakan al-huda dan dienul haq yang dengannya Nabi
    Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam diutus. Ash-Shirath adalah apa
    yang ada pada kitab Allah Jalla wa 'Ala. inilah shirath yang agung, ia
    merupakan pelaksanaan perintah-perintah Allah dan upaya menjauhi
    larangan-larangan-Nya sebagaimana tersebut dalam Al-Qur'an yang agung
    dan hadits-hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam yang terpercaya.



    Oleh karena itu, maka wajiblah bagi setiap pemeluk Islam agar mendalami
    Kitabullah, dan mempelajari Sunnah-sunnah Rasul-Nya serta istiqamah
    padanya. Di dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, tercantum penjelasan tentang
    perintah-perintah dan larangan yang dibawa dan dijelaskan oleh Nabi
    Muhammad Shallallahu 'alihi wa sallam. Dan di dalamnya terkandung pula
    penjelasan tentang akhlak mulia yang dipuji dan disanjung Allah Ta'ala
    sebagai akhlak mukminin dan mukminat serta memuliakan sifat-sifat dan
    amal perbuatan mereka yang baik.





    [Disalin dari kitab Akhlaqul Mukminin Wal Mukminat, edisi Indonesia
    Akhlak Salaf Mukminin dan Mukminat, oleh Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah
    bin Baz, Pustaka At-Tibyan]
  • You might also like

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

Contact form

Search This Blog

Design by - Blogger Templates | Distributed by Ydidaareldzikr

YAYASAN DAKWAH ISLAM DAAR EL DZIKR

MEMURNIKAN AQIDAH MENEBARKAN SUNNAH Berdasarkan Al-Qur'an, As-Sunnah, dengan pemahaman generasi terbaik para Shahabat ridwanullah 'alaihim jami'an, Ijma.

WhatsApp

Hot Posts

3/footer/recent